Minggu, 05 September 2010

Risalah Iedul Fitri

Oleh : Abu Usaamah Bin Ranan Al Bykazi



Idul Fitri bisa memiliki banyak makna bagi tiap-tiap orang. Ada yang memaknai Idul Fitri sebagai hari yang menyenangkan karena tersedianya banyak makanan enak, baju baru, banyaknya hadiah, dan lainnya. Ada lagi yang memaknai Idul Fitri sebagai saat yang paling tepat untuk pulang kampung dan berkumpul bersama handai tolan. Sebagian lagi rela melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, dan berbagai aktivitas lain yang bisa kita saksikan. Namun barangkali hanya sedikit yang mau untuk memaknai Idul Fitri sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam “memaknainya”.

Idul Fitri memang hari istimewa. Secara syar’i pun dijelaskan bahwa Idul Fitri merupakan salah satu hari besar umat Islam selain Hari Raya Idul Adha. Karenanya, agama ini membolehkan umatnya untuk mengungkapkan perasaan bahagia dan bersenang-senang pada hari itu.

Sebagai bagian dari ritual agama, prosesi perayaan Idul Fitri sebenarnya tak bisa lepas dari aturan syariat. Ia harus didudukkan sebagaimana keinginan syariat.

Bagaimana masyarakat kita selama ini menjalani perayaan Idul Fitri yang datang menjumpai? Secara lahir, kita menyaksikan perayaan Hari Raya Idul Fitri masih sebatas sebagai rutinitas tahunan yang memakan biaya besar dan juga melelahkan. Kita sepertinya belum menemukan esensi yang sebenarnya dari Hari Raya Idul Fitri sebagaimana yang dimaukan syariat.

Bila Ramadhan sudah berjalan 3 minggu atau sepekan lagi ibadah puasa usai, “aroma” Idul Fitri seolah mulai tercium. Ibu-ibu pun sibuk menyusun menu makanan dan kue-kue, baju-baju baru ramai diburu, transportasi mulai padat karena banyak yang bepergian atau karena arus mudik mulai meningkat, serta berbagai aktivitas lainya. Semua itu seolah sudah menjadi aktivitas “wajib” menjelang Idul Fitri, belum ada tanda-tanda menurun atau berkurang.
Untuk mengerjakan sebuah amal ibadah, bekal ilmu syar’i memang mutlak diperlukan. Bila tidak, ibadah hanya dikerjakan berdasar apa yang dia lihat dari para orang tua. Tak ayal, bentuk amalannya pun menjadi demikian jauh dari yang dimaukan syariat.
Demikian pula dengan Idul Fitri. Bila kita paham bagaimana bimbingan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah ini, tentu berbagai aktivitas yang selama ini kita saksikan bisa diminimalkan. Beridul Fitri tidak harus menyiapkan makanan enak dalam jumlah banyak, tidak harus beli baju baru karena baju yang bersih dan dalam kondisi baik pun sudah mencukupi, tidak harus mudik karena bersilaturahim dengan para saudara yang sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, dan sebagainya. Dengan tahu bimbingan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beridul Fitri tidak lagi butuh biaya besar dan semuanya terasa lebih mudah.
Berikut ini sedikit penjelasan tentang bimbingan syariat dalam beridul Fitri.

Marilah kita menyambut hari besar kita, hilangkan keluh kesah dan gundah semoga Alloh menerima Ibadah kita. Taqabalallohu minna wa minkum

Attached from : www.qaulan-sadida.blogspot.com
written by :
Hamba Alloh Yang Lemah
Abu Usaamah Sufyan al bykazy dan Keluarga

Sabtu, 04 September 2010

Enam Alasan Mengapa Mereka Resign

Mendapatkan pekerjaan tak semudah seperti membalikkan telap tangan. Namun ketika pekerjaan telah didapatkan, ada saja keluhan yang terucap dari mulut. Kerja pun tanpa hati dan semangat.
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan memang tidak boleh emosional. Seperti dikutip dari allwomenstalk.com, ada sejumlah alasan yang biasa melatari mereka yang bersemangat untuk berhenti atau resign. Temukan informasinya disini

Minggu, 29 Agustus 2010

Tips Saat Ide Anda Dicuri Rekan Kerja

Mungkin Anda pernah mengalami hal ini. Pada saat dalam sebuah meeting divisi, Anda mendengarkan sang boss yang sedang berusaha untuk membakar semangat karyawannya laksana sang Jendral di medan perang agar memberikan ide cemerlang dalam sesi brain storming. Tiba-tiba salah seorang rekan kerja Anda mengangkat tangannya ingin mengutarakan sesuatu. Namun, rasanya ‘kok ide yang dilontarkan tidak asing untuk Anda. Astaga, itu ide yang pernah Anda ceritakan kepadanya! Lebih parahnya lagi, si boss suka dengan ide itu dan memujinya.

Berapa banyak dari Anda yang mengalami hal yang sama ? Atau setidaknya pernah mengalami hal yang serupa dengan ilustrasi diatas ? Terkadang keinginan untuk jadi anak emas si boss atau ketidakmampuan untuk berpikir kreatif alias malas membuat rekan kerja ‘tega’ mencuri ide yang aslinya adalah milik Anda. Memang menyebalkan, namun hal ini bukan hal yang asing. Hal ini sudah jelas adalah buah dari persaingan dunia kerja yang kerap tidak membedakan teman dan lawan. Apapun harus dihalalkan untuk mempertahankan posisi bahkan mendapatkan promosi. Namun bukan berarti Anda harus diam dan pasrah menghadapi hal tersebut. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi atau menghindari hal tersebut.

Baca selengkapnya

Minggu, 06 Juni 2010

Broken

Besok tanggal 7, genap sudah 6 bulan, tapi takkan bisa melewati tanggal 7 itu bersama,,,begitu banyak suadah indah…begitu pun haru-biru yang telah kita lewati….

Namunn harus berakhir semua,,,, walaupun ada luka, namun Tiada yang tersakiti ataupun menyakiti,,,yang ada hanyalah sebuah takdir yang tak bisa tertembus,,

Hanya karena sebuah logika,,yang tak punya dasar aturan manapun,,,hanya karena sebuah tradisi,,,itu yang dapat ku tangkap, selebhnya mungkin semua ini sebuah Misteri ILLAHI RABBI yang takan seorangpun tahu akhirnya….

Yang bisa kulakukan sekarang, hanya bangkit dari keterpurukan ini, walaupun sangat berat, karena sepenggal masa depan yang telah ku susun bersamanya hilang,Sirna Begitu saja……

Bukan ku tak ingin berjuang bersamanya, namun kurasakan apa yang kan kulakukan itu hanya akan menyakitinya,,

Harus ku kembalikan semua kepada Kehendak ILLahi Rabbi, mungkin semua ini adalah teguran dari-Nya, karena aku sering melalaikan perintah-Nya.

Sebagai muslim, yang harus kulakukan adalah berusaha lebih dekat lagi dengan-Nya, berharap selalu diberikan segala berkah-NYa..,semoga semua ini memeng terbaik untuk ku dan dia yang ku sayangi.

Namun aku takkan berhenti berdo’a semoga ada sebuah keajaiban yang dapat mempersatukan kita kembali Amiin.

Untuk dirinya, : jikalau kamu tahu, aku sangat tidak menginginkan ini, namun aku juga tak mau kamu memilih sesuatu yang bukan seharusnya menjadi prioritas. Ini jalan yang kita harus pilih..walaupun tak mudah untuk mengganti mu,… aku percaya kita bisa ngelewatin ini semua Ay,,,,yang kuat Ay, kita harus bisa…Trimakasih kamu udah jadi seseorang yang terbaik buat aku selama ini.

Minggu, 07 Februari 2010

Anda dan Pertarungan Hidup

Apapun yang Anda perjuangkan melalui pertarungan – pasti merupakan sesuatu yang penting bagi Anda. Itu sebabnya Anda dikenal dari apa yang Anda pertarungkan. (Mario Teguh)

Dalam hidup Anda sering menghadapi pertarungan. Berbagai macam pertarungan telah Anda lewati bukan? Mulai dari Anda mencari pacar, jodoh, mencari pekerjaan, mempertahankan prestasi di depan supervisor Anda … semuanya adalah pertarungan yang membutuhkan talenta Anda di dalamnya.

Sayangnya tidak semua orang bisa memilah dan memilih, mana-mana pertarungan yang mengharuskan kita untuk terjun di dalamnya atau justru kita hindari.

Hal-hal sepele (peanut) yang tidak penting, yang membuat nyali tarung Anda menggelora dan memaksa Anda untuk bertarung dengan orang lain menunjukkan dengan sesungguhnya bahwa SEPELE lah dan kecillah Anda.

Lain halnya jika yang Anda pertarungkan hal-hal yang SANGAT BAIK dan BERNILAI, maka begitulah orang lain akan menganggap Anda.

Hidup memang harus memilih, demikian juga dengan ‘pertarungan’ dalam kehidupan Anda. Oleh karenanya, janganlah membuang setiap detik dari waktu Anda untuk bertarung dengan hal-hal yang sepele. Naikkanlah KELAS Anda dengan hanya bertarung pada hal-hal yang BERNILAI dan BERGUNA paling tidak untuk diri Anda sendiri dan untuk selanjutnya bagi yang lain.

Akhirnya saya harus katakan bahwa: YOU ARE STRONGER THAN YOU THINK YOU ARE